Di bawah ini adalah pendapat para remaja yang dikumpulkan dari survey yang dilakukan ICR pada September 2007 :
Remember, just because you may think that “everyone is doing it”
doesn’t mean they are. Some are, some aren’t, and some are just lying.
Ingatlah, hanya karena kamu berpikir “semua orang melakukannya”, tidak
berarti bahwa pikiranmu itu benar. Kenyataannya, beberapa orang memang
melakukannya, sebagian tidak melakukannya, dan sebagian hanya berbohong.”
To me, a serious relationship doesn’t have to involve sex. It is
just deeply caring about the person you are with, no matter what they want.
Being in love has a huge part in that, because if you love someone, you
wouldn’t push them into anything they didn’t want to do.
Bagiku, relasi yang serius tidak harus melibatkan seks. Relasi yang serius
berarti kamu sungguh-sungguh memperhatikan pacarmu, sungguh-sungguh
mencintainya dalam hatimu, meskipun keinginannya mungkin berlawanan dengan
keinginanmu. Jatuh cinta semestinya mempunyai porsi besar dalam hal itu (saling
menyayangi dan peduli), karena kalau kamu mencintai seseorang, kamu tidak akan memaksa
dia untuk melakukan apa yang dia tidak ingin lakukan.
Think about yourself, instead of making somebody else happy.
Think about taking care of yourself. Do it when you are ready, when you are
comfortable.
Pikirkan tentang dirimu sendiri, jangan hanya membuat orang lain senang.
Pikirkan bagaimana mencintai dan mempedulikan dirimu sendiri. Lakukanlah itu
(seks) ketika kamu siap, ketika kamu merasa nyaman.
If you have already made plans or goals for what you want to do
with your life, then having a baby is definitely going to delay that.
Jika kamu sudah punya rencana masa depan, mengetahui apa yang kamu inginkan
dalam hidupmu, maka mempunyai seorang bayi pasti akan menunda semua rencanamu
itu.
Have you ever shared something with someone who later betrayed
your trust? It’s a terrible feeling, but it happens all too frequently. When
you get into a new relationship, try not to rush the trust factor – take your
time and get to know your new partner before confiding your deepest thoughts
and feelings. Keep in mind that trust is usually built through sharing – you
have to give a little to get a lot.
Pernahkah kamu berbagi sesuatu dengan seseorang yang kemudian mengkhianati
kepercayaanmu? Itu adalah sebuah tragedi, tapi begitu sering kita alami. Ketika
kamu menjalani sebuah relasi baru, cobalah untuk tidak tergesa-gesa melibatkan
faktor kepercayaan ini – ambil waktu untuk mengenal lebih dalam pacarmu sebelum
mempercayakan pikiran dan perasaan terdalammu kepadanya. Ingatlah bahwa
kepercayaan dibangun melalui saling berbagi – kamu harus memberi sedikit untuk
mendapat banyak.
Three good reason to say “No, not yet” :
1.
Protect
your feelings.
2.
Protect
your health.
3.
Protect
your future.
Tiga alasan bagus untuk berkata “Tidak, tidak sekarang” :
1.
Melindungi perasaanmu
2.
Melindungi kesehatanmu
3.
Melindungi masa
depanmu
Thinking “It won’t be happen to me” is stupid. If you’re not
careful, it probably will. Sex is serious. Make a plan. Either don’t have sex
at all or use contraception every single time.
Berpikir bahwa “Itu tidak akan terjadi padaku,” adalah bodoh. Jika kamu
tidak hati-hati, kamu bisa mengalaminya. Seks itu serius. Buatlah rencana.
Tidak berhubungan seks sama sekali atau menggunakan kontrasepsi tiap kali
berhubungan seks.
The only way to really avoid pregnancy is to not have sex;
otherwise, you just might get pregnant.
Satu-satunya jalan aman menghindari kehamilan adalah tidak berhubungan
seks; Jika tidak, kamu mungkin hamil.
Girls, sex won’t make him yours, and a baby won’t make him stay.
Seks tidak akan membuat dia menjadi milikmu, dan seorang bayi tidak akan
membuat dia tetap bersamamu.
Be strong, hold your ground, because if he loves you, he would
wait.
Jadilah kuat, berpijaklah pada pendirianmu, karena jika dia memang
mencintaimu, dia akan menunggu.
If you’re having sex, remember, carrying a condom is just being
smart – it doesn’t mean you are pushy or easy. It also doesn’t mean you’re
expected to have sex.
Ingatlah, membawa kondom untuk berjaga-jaga adalah tindakan pintar – itu
tidak berarti bahwa kamu adalah gampangan. Itu juga tidak berarti bahwa kamu berencana untuk berhubungan seks.
If you have been sexually abused, it is not your fault. Sexual
abuse is not the same as consensual sex. If you have been abused, talk to a
trusted adult, caseworker, or therapist, to get the help and support you need,
in addition to advice on developing safe, healthy relationships.
Jika kamu mengalami paksaan seksual, itu bukan salahmu. Itu tidak sama
dengan mengadakan seks terencana. Jika kamu telah dipaksa secara seksual,
berbicaralah dengan orang dewasa yang bisa dipercaya, mungkin juga terapis,
untuk mendapatkan pertolongan dan dukungan yang kamu butuhkan, juga mendapatkan
nasihat untuk mengembangkan sebuah relasi yang aman dan sehat.
My word of advice would be to WAIT.
Satu kataku adalah “Tunggu.”
Sex is serious. It seems that
with each coming generation it becomes less of big deal. Call me old fashioned
but I feel that sex is something that shouldn’t be brushed off. Sex is the most
intimate thing you can do with another person so it should still deserve your
time to think about it and make sure you are making the right decision. I am in
no way saying that people should never have sex or never even think about it. I
believe if you feel you are ready and it is with someone you love and know you
can count on then sex could be an option. But also if you are you with someone
whom you love and know will be there for you and your still not ready that is
perfectly normal as well.
Seks itu serius. Memang di jaman ini, seks tampak bukan
lagi menjadi sesuatu yang besar dan berarti. Tetapi, kenyataannya, seks tetap
merupakan hal terintim yang bisa kamu lakukan dengan orang lain. Karenanya,
seks layak menyita waktumu untuk memikirkannya dan menimbang-nimbang apakah kamu
yakin kamu telah mengambil keputusan dengan benar. Aku tidak berkata bahwa
orang sebaiknya sama sekali tidak berhubungan seks. Aku percaya bahwa jika kamu
merasa siap dan kamu memang bersama dengan orang yang kamu cintai yang memang
bisa kamu percaya, seks bisa menjadi sebuah pilihan. Akan tetapi, kalaupun saat
ini kamu sudah bersama dengan orang yang benar-benar kamu cintai namun kamu
tetap merasa belum siap untuk melakukan seks, itu benar-benar NORMAL.
Remember if you have sex, be ready to have a baby.
Ingatlah, jika kamu berhubungan seks, siaplah untuk mempunyai anak.
Whether you choose to have sex or
not, it is important to be able to talk about it with your partner. Don’t wait
until you’re in the heat of the moment to make these decisions—having a plan
means being prepared before you’re in the moment.
Entah kamu memutuskan “Ya” atau “Tidak” terhadap seks, yang penting adalah
kamu bisa membicarakan hal itu dengan pacarmu. Jangan menunggu sampai kamu
tenggelam dalam sebuah momen untuk mengambil keputusan itu. Mempunyai rencana
berarti kamu sudah bersiap sebelum kamu masuk tenggelam dalam momen.
Don’t let anyone take advantage of you or pressure you into
having sex.
Jangan biarkan seorang pun mengambil keuntungan darimu atau menekan dirimu
untuk berhubungan seks.
You can always say “No” – even if you’ve said “Yes” before. You
get to decide every single time whether to have sex or not. Remember, you’re in
control.
Kamu bisa berkata “Tidak” kapan saja – bahkan jika sebelumnya kamu pernah
berkata “Ya.” Kamu harus mengambil keputusan tiap waktu. Ingatlah, kamu
mempunyai kendali atas hidupmu.
If you’re drunk or high, you can’t make good decisions about
sex. Don’t do something you might not remember or might really regret.
Jika kamu sedang mabuk, kamu tidak bisa mengambil keputusan tepat tentang
seks. Jangan lakukan sesuatu yang mungkin tidak kamu ingat atau mungkin akan
kamu sesali.
I gave in and REGRET IT SO BAD! The guy doesn’t talk to me
anymore… I thought I was in love but WRONG…
Aku telah memberikannya, dan aku sangat
amat menyesal. Cowokku itu tidak lagi bicara padaku. Kupikir kami telah jatuh
cinta, tapi ternyata salah.
If you are going to have sex, think it through and be smart. Go
to your local drug store and buy a pack of condoms of go on the pill (or other
form of birth control) and you can not bring yourself to do that then you are
clearly not ready for sex. GIRL OR GUY, just make sure you think it through and
make sure it’s what YOU want and BE SMART!!!
Kalau kamu mau melakukan seks, berpikirlah
dulu, dan jadilah pintar. Pergi ke
apotek dan beli satu pak kondom, atau minum pil kontrasepsi. Jika kamu tak bisa
melakukan itu, berarti itu tandanya kamu belum siap untuk seks. Hai cewek atau
cowok, kamu harus yakin telah memikirkannya baik-baik, dan yakin bahwa itu
adalah yang kamu inginkan, dan lakukan dengan cerdas!
I’m halfway through college and still abstinent, along with my
fiancée. I’m so glad that we don’t have to worry about STIs, comparing each
other to past “sex partners,” or much of the pain that comes from breaking an
emotional relationship that has been deepened by the physical.
Aku masih kuliah separuh jalan, dan masih
tetap pada keputusanku NO SEX, bersama tunanganku. Aku senang karena kami tak
perlu khawatir tentang Penyakit Menular Seksual, tak perlu membandingkan dengan
partner seks masa lalu kami, ataupun merasakan sakit hati gara-gara relasi
emosional yang terlanjur diperdalam secara fisik.
Dating the wrong person or having
an angry outburst are mistakes we all make, and can actually help us grow as
people. But what if one bad decision as a teenager (say, having unprotected
sex?) changed your life forever? (Mollie M.)
Berpacaran
dengan orang yang salah, atau melakukan hal buruk saat marah adalah kesalahan
yang ktia semua pernah lakukan, dan sebenarnya kesalahan itu membuat kita
bertumbuh. Akan tetapi, bagaimana seandainya sebuah ‘salah keputusan’ yang kita
lakukan saat kita masih remaja membuat hidup kita berubah selamanya (misalnya
saja seks tanpa kontrasepsi)?
High school is a volatile world
of constantly trying to impress those around you. It sometimes feels like
anything you do or say is criticized by your peers. That criticism even affects
you when it comes to personal decision such as when you are ready for sex. As a
guy I know the stereotypes that say “everyone is doing it” and “all guys want
in a relationship is sex.” But those stereotypes are not necessarily true. Even
if they appear to be true does not mean you have to buy into them. (Ryan F.)
SMA adalah sebuah dunia di mana seolah-olah
kamu dituntut untuk membuat orang-orang sekitarmu terkesan. Kadang-kadang, kamu
merasa bahwa apapun yang kamu lakukan atau katakan selalu dikritik oleh
teman-temanmu. Tekanan teman-temanmu bahkan membuatmu terpengaruh dalam
mengambil keputusan pribadimu, seperti tentang kapan saat kamu siap untuk seks.
Sebagai seorang cowok, aku tahu stereotip yang bilang bahwa “Semua orang
melakukannya,” atau “Semua yang cowok inginkan dalam sebuah relasi adalah
seks.” Akan tetapi, stereotip semacam itu tidak sepenuhnya benar. Bahkan
kalaupun benar, kamu tidak harus mengambil stereotip itu menjadi panduan
hidupmu. Kamu boleh menjadi orang yang berbeda.
People in unhealthy relationships shoud know that they can get
out of them, and it isn’t their fault that the relationship didn’t work.
Orang yang mempunyai relasi tak sehat
seharusnya tahu bahwa mereka bisa keluar dari sana, dan itu bukan salah mereka
kalau relasi mereka tak berjalan baik.
Think about yourself. Don’t be scared. Do something about it
now. You can do better, and it doesn’t hurt to find someone else.
Pikirkan tentang dirimu sendiri. Jangan
takut. Lakukan sesuatu sekarang. Kamu bisa lakukan lebih baik dan menemukan orang lain yang lebih tepat. Jangan
kuatir, kamu tidak akan menyakiti siapapun.
Just because you’ve said “yes” before doesn’t mean you can’t say
“no” now.
Hanya karena kamu pernah berkata “Ya,”
tidak berarti kamu tak bisa berkata “Tidak” sekarang.