“Aku ingin melakukan seks dengannya.
Mungkin memang karena aku ingin tahu seperti apa rasanya. Tapi aku benar-benar
mencintainya dan hanya ingin melakukannya bersamanya.”
Bisa dipahami bahwa soal seks benar-benar
membangkitkan rasa ingin tahu. Kita semua mempunyai dorongan seksual dalam diri
kita (sejak kita memasuki masa pubertas), karena kita memang tercipta sebagai
makhluk seksual. Dorongan seks itu kadang memang terasa begitu kuat hingga kita
merasa kesulitan mengendalikannya.
Tapi, bagaimana jika saat ini kamu belum
bisa menyalurkannya dengan hubungan seks karena waktunya belum tepat? Kamu
masih bersekolah dan 10 tahun lagi kira-kira baru bisa menikah.
10 tahun ?? … ohh tidaak… itu begitu lama…
10 tahun ?? … ohh tidaak… itu begitu lama…
Eits, tunggu! 10 tahun memang begitu lama,
kalau 10 tahun itu kamu habiskan setiap detiknya dengan bermesraan bersamanya. Kenyataannya
tidak seperti itu kan? Sehari-hari kamu bersekolah, sibuk dengan kegiatanmu,
bersama dengan teman-temanmu, bersama dengan keluargamu, meski tentu saja kencan
dengan pacarmu ada dalam jadwal. Nah, berarti, tidak 10 tahun full kamu harus mengendalikan hasrat
seksual itu kan?
Percayakah kamu, bahwa seorang anak kecil
harusnya tidak mendapat permen tiap kali dia minta? Mengapa? Cara itu tidak akan
melatih dia tumbuh menjadi seorang yang berkualitas baik, ya kan? Nah, berarti
kamu sudah paham bahwa dalam proses tumbuh dewasa, salah satu tugas kita adalah
belajar mengendalikan diri. Latihan-latihan mengendalikan diri semacam itu
bukanlah sesuatu yang sia-sia, karena hasilnya akan membentuk kita menjadi
pribadi yang lebih kuat.
Dia belum mau melakukan seks bersamamu, itu
sama sekali bukan berarti dia tidak benar-benar mencintaimu atau dia tidak
serius menjalin relasi denganmu. Dia menunjukkan rasa senang ketika kamu memegang dan menggandeng tangannya, kan? Jadi percayalah, dia mencintaimu. Dia
merasa saat ini bukan saat yang terbaik untuk melakukan seks. Itu saja.
Kamu bisa cek langsung dengan bertanya kepadanya apa impiannya tentang seks. Seks
yang terbaik, seks yang benar-benar bisa dinikmati adalah seks yang dilakukan
dalam keadaan siap atau “YA 100%,” yang tidak terganggu oleh rasa takut,
khawatir atau rasa bersalah.
Kalau kamu belum bisa melakukan seks bersamanya
saat ini, kalian bisa merajut mimpi bersama. Bukankah itu sebuah hal yang tak
kalah romantis? Bayangkan seperti apa seks yang akan kalian lakukan suatu hari
nanti, sebuah seks yang sempurna.
Kalian bisa merajut mimpi
bersama...
SEKS seperti apa yang
kalian impikan?
|
Lalu, bagaimana mengisi waktu-waktu bersama
ini tanpa seks? Kamu bisa menghabiskan waktu dengan jalan-jalan ke
tempat-tempat wisata yang indah sambil sibuk mengobrol dan bercanda. Percaya
atau tidak, kencan seperti ini akan membekas lebih lama dalam ingatan sebagai
sebuah kenangan indah. Sama seperti kenangan bulan madu, sebenarnya yang lebih
teringat adalah saat-saat jalan-jalan bersama, bercanda, tertawa bersama, bukan
saat seks; sekalipun seks tentu saja menjadi sebuah kenangan juga, tapi
kenangan itu jarang terlintas dalam benak. Hehehe…
Kamu
sudah pelajari 12 tahap intimacy, kan?
Jadi, kalau kamu melakukan aktivitas-aktivitas yang bukan aktivitas seksual fisik,
maka yang sedang kamu lakukan adalah membangun dan memperkuat emotional
bonding. Emotional bonding
inilah yang nantinya menjadi kunci kelanggengan relasi di masa depan,
bermanfaat untuk memperkokoh relasimu dengannya.
Menghabiskan waktu bersama
dengan aktivitas yang
bukan aktivitas seksual
fisik,
berarti kalian sedang
membangun EMOTIONAL BONDING
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar