THINK

THINK

15 Juni 2014

Fakta-fakta SEKS

  
1.    SEKS : Tidak bisa dinikmati seutuhnya kalau tidak  YA 100%.

Seks tidak bisa dinikmati seutuhnya kalau kita tidak YA 100%.
Artinya, kalau kita tidak benar-benar mau, setuju, bersedia, atau kalau masih ada perasaan-perasaan yang mengganggu pikiran kita, misalnya khawatir, takut, curiga, ragu-ragu, dan lain-lain, kita tidak benar-benar bisa menikmatinya. Untuk menikmati seks, diperlukan konsentrasi. (Bercanda? Sama sekali tidak!!)
Aku tidak tahu bagaimana persisnya kalau cowok. Tapi, bagi cewek, nanti kalau kamu sudah berhubungan seksual, pasti setuju bahwa untuk mencapai orgasme, ternyata dibutuhkan “konsentrasi”. Maksudnya adalah kamu melakukan hubungan seksual dengan segenap pikiran dan perasaan, sepenuh hati, baru bisa mengalami kenikmatan seksual. Karena itu, kamu yang cowok, perlu paham benar hal ini. Jangan kamu berhubungan seks dengan pacar dengan alasan ingin menyenangkan pacar dengan memberikan kepuasan seksual, karena ini mustahil. 


2.    SEKS : Melibatkan emosi secara dalam

Seks selalu melibatkan emosi (perasaan).
Bukan seperti melakukan aktivitas fisik lainnya yang tidak melibatkan emosi (seperti makan), melakukan seks selalu melibatkan perasaan, menggunakan perasaan, dan juga meninggalkan perasaan. Ingat, bagaimana pun juga, seks adalah hubungan intim. Seks adalah pengalaman emosional. Pengalaman emosional umumnya lebih lama tinggal dalam ingatan, dan efeknya juga lebih lama dibandingkan dengan pengalaman fisik yang sekedar fisik, misalnya : pengalaman jatuh, terkilir, terluka.

Seks membawa dampak emosional atau dampak psikologis jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Dan sayangnya, dampak psikologis akibat hubungan seks ini justru sering mengganggu relasi pacaran. Banyak pasangan putus sesudah berhubungan seks. Seks idealnya memperkuat relasi cinta kasih dua pribadi. Tapi, anehnya, saat pacaran, seks tampaknya justru mengganggu relasi cinta kasih itu. Mungkin penjelasan yang masuk akal adalah karena seks waktu pacaran menimbulkan efek perasaan negatif, yang timbul karena rasa belum siap.

Perasaan negatif yang timbul dari seks masa pacaran ini misalnya :
·         Menjadi sangat sensitif
Sesudah kita memberikan yang terbaik yang kita miliki, tubuh kita sendiri, kita otomatis ingin menuntut pacar kita agar dia sungguh-sungguh mencintai kita, sepadan dengan yang kita berikan. Akibatnya, kita jadi terus bertanya-tanya, apakah dia benar-benar mencintai kita, dan kita pun mudah merasa sakit hati jika pacar kita memperlakukan kita tidak sebagaimana mestinya, kita jadi mudah marah, mudah tersinggung.
·  Rasa gelisah karena tidak yakin bahwa diri benar-benar siap melakukan hubungan seks itu, merasa bahwa hubungan seks itu sebenarnya belum saatnya.
·  Rasa kecewa pada pacar karena merasa bahwa pacar egois, mengambil keuntungan, memaksakan kehendak
·         Rasa khawatir akan risiko hamil
·         Rasa khawatir kalau-kalau relasi dengan pacar putus di tengah jalan
·    Rasa curiga bahwa mungkin pacar juga telah melakukan hubungan seksual dengan orang lain sebelum ini (jangan-jangan pacarku adalah orang gampangan) 


3.    SEKS : Meninggalkan memori yang kuat

Bayangkan, kamu kencan dengan pacarmu di sebuah café elit. Percakapan antara kamu berdua sangat romantis, sangat membahagiakan. Benar-benar suasana yang sempurna. Tapi, kemudian, akhirnya kamu putus dengan dia. Kalau kamu berkunjung ke café itu, apa dengan mudahnya kamu melupakan momen itu? Tidak, bukan? Padahal itu hanya lah momen seputar makan. Jadi, kebayang nggak, kalau itu adalah momen seks, sesuatu yang jauh lebih emosional.
Kalau sampai putus dengan pacar, semakin susah melupakan dia. Sesudah putus, akan tiba saatnya kita membenci mantan kita, dan pada saat itu, kita akan jadi mual, merasa malu pada diri kita sendiri kalau ingat bahwa kita pernah berhubungan seks dengannya. Jadi, kalau tujuanmu berhubungan seks adalah untuk membuat sebuah kenangan indah, pikirkan lagi, apa benar-benar nantinya jadi memori indah takterlupakan, atau memori buruk takterlupakan?

SEKS …
Kenangan indah tak terlupakan      atau
Kenangan buruk tak terlupakan


4.    SEKS : Berbagi privasi terdalam

Melakukan seks, berarti kita telah membagikan diri kita secara total dan intim dengan seseorang. Oleh karena itu, dengan siapa kita melakukannya, perlu dipikirkan baik-baik. Ada pepatah yang mengatakan, “Tak ada kesalahan yang lebih besar daripada mempercayai orang yang salah. Hubungan seks  dengan pacar, kemudian putus dengannya, sama saja seperti “Salah Investasi.”
Kamu pernah, menceritakan suatu rahasia penting kepada orang lain, tapi akhirnya kamu tahu bahwa orang itu membocorkan rahasiamu? Rasanya pasti sangat sebal. Sama halnya dengan seks. Secara fisik, seks berarti berbagi bagian tubuh kita yang paling rahasia dengan seseorang, memberikan bagian tubuh kita yang paling tinggi privasinya. Jadi, kalau kemudian ternyata orang itu mengkhianati kita, rasanya seolah-olah kita mengalami kehilangan besar, merasa sangat dicurangi, sangat dikhianati. 

Kita semua mencari cinta. Akan sungguh mengerikan kalau yang kita dapat ternyata tidak lebih dari sekedar seks atau romantisme, bahkan, senikmat apapun seks itu waktu itu, pada akhirnya, kita akan merasa hampa, dikhianati, dan benar-benar sakit dan pahit. Ada banyak hal yang bisa diberikan oleh cinta daripada yang bisa diberikan oleh seks.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar