1. SEKS : Tidak bisa
dinikmati seutuhnya kalau tidak YA
100%.
|
Seks
tidak bisa dinikmati seutuhnya kalau kita tidak YA 100%.
Artinya,
kalau kita tidak benar-benar mau, setuju, bersedia, atau kalau masih ada
perasaan-perasaan yang mengganggu pikiran kita, misalnya khawatir, takut,
curiga, ragu-ragu, dan lain-lain,
kita tidak benar-benar bisa menikmatinya. Untuk menikmati seks,
diperlukan konsentrasi. (Bercanda? Sama sekali tidak!!)
Aku
tidak tahu bagaimana persisnya kalau cowok. Tapi, bagi cewek, nanti kalau kamu
sudah berhubungan seksual, pasti setuju bahwa
untuk mencapai orgasme, ternyata dibutuhkan “konsentrasi”. Maksudnya adalah
kamu melakukan hubungan seksual dengan segenap pikiran dan perasaan, sepenuh
hati, baru bisa mengalami kenikmatan seksual. Karena itu, kamu yang cowok, perlu
paham benar hal ini. Jangan kamu berhubungan seks dengan pacar dengan alasan
ingin menyenangkan pacar dengan memberikan kepuasan seksual, karena ini
mustahil.
2. SEKS : Melibatkan emosi
secara dalam
|
Seks selalu melibatkan emosi (perasaan).
Bukan seperti melakukan aktivitas fisik
lainnya yang tidak melibatkan emosi (seperti makan), melakukan seks selalu melibatkan perasaan, menggunakan perasaan, dan
juga meninggalkan perasaan. Ingat, bagaimana pun juga, seks adalah hubungan
intim. Seks adalah pengalaman emosional. Pengalaman emosional umumnya lebih
lama tinggal dalam ingatan, dan efeknya juga lebih lama dibandingkan dengan
pengalaman fisik yang sekedar fisik, misalnya : pengalaman jatuh, terkilir,
terluka.
Seks membawa dampak emosional atau dampak
psikologis jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Dan sayangnya, dampak
psikologis akibat hubungan seks ini justru sering mengganggu relasi pacaran.
Banyak pasangan putus sesudah berhubungan seks. Seks idealnya
memperkuat relasi cinta kasih dua pribadi. Tapi, anehnya, saat pacaran, seks
tampaknya justru mengganggu relasi cinta kasih itu. Mungkin penjelasan yang
masuk akal adalah karena seks waktu pacaran menimbulkan efek perasaan negatif,
yang timbul karena rasa belum siap.
Perasaan negatif yang timbul dari
seks masa pacaran ini misalnya :
·
Menjadi
sangat sensitif
Sesudah kita
memberikan yang terbaik yang kita miliki, tubuh kita sendiri, kita
otomatis ingin menuntut pacar kita agar dia sungguh-sungguh mencintai kita,
sepadan dengan yang kita berikan. Akibatnya, kita jadi terus bertanya-tanya,
apakah dia benar-benar mencintai kita, dan kita pun mudah merasa sakit hati
jika pacar kita memperlakukan kita tidak sebagaimana mestinya, kita jadi mudah
marah, mudah tersinggung.
· Rasa
gelisah karena tidak yakin bahwa diri benar-benar siap melakukan hubungan seks
itu, merasa bahwa hubungan seks itu sebenarnya belum saatnya.
· Rasa
kecewa pada pacar karena merasa bahwa pacar egois, mengambil keuntungan,
memaksakan kehendak
·
Rasa
khawatir akan risiko hamil
·
Rasa
khawatir kalau-kalau relasi dengan pacar putus di tengah jalan
· Rasa
curiga bahwa mungkin pacar juga telah melakukan hubungan seksual dengan orang
lain sebelum ini (jangan-jangan pacarku adalah orang gampangan)
3. SEKS : Meninggalkan memori
yang kuat
|
Bayangkan, kamu kencan dengan pacarmu di
sebuah café elit. Percakapan antara kamu berdua sangat romantis, sangat membahagiakan. Benar-benar suasana yang sempurna. Tapi, kemudian,
akhirnya kamu putus dengan dia. Kalau kamu berkunjung ke café itu, apa dengan
mudahnya kamu melupakan momen itu? Tidak, bukan? Padahal itu hanya
lah momen seputar makan. Jadi,
kebayang nggak, kalau itu adalah momen seks, sesuatu yang jauh lebih emosional.
Kalau sampai putus dengan pacar, semakin
susah melupakan dia. Sesudah putus, akan tiba saatnya kita membenci mantan
kita, dan pada saat itu, kita akan jadi mual, merasa malu pada diri kita
sendiri kalau ingat bahwa kita pernah berhubungan seks dengannya. Jadi, kalau
tujuanmu berhubungan seks adalah untuk membuat sebuah kenangan indah, pikirkan
lagi, apa benar-benar nantinya jadi memori indah takterlupakan, atau memori
buruk takterlupakan?
SEKS
…
Kenangan
indah tak terlupakan atau
Kenangan
buruk tak terlupakan
|
4. SEKS : Berbagi privasi
terdalam
|
Melakukan seks, berarti kita telah
membagikan diri kita secara total dan intim dengan seseorang. Oleh karena itu,
dengan siapa kita melakukannya, perlu dipikirkan baik-baik. Ada pepatah yang
mengatakan, “Tak ada kesalahan
yang lebih besar daripada mempercayai orang yang salah.”
Hubungan
seks dengan pacar, kemudian putus
dengannya, sama saja seperti “Salah Investasi.”
Kamu pernah, menceritakan suatu rahasia
penting kepada orang lain, tapi akhirnya kamu tahu bahwa orang itu membocorkan
rahasiamu? Rasanya pasti sangat sebal. Sama halnya dengan seks. Secara fisik, seks
berarti berbagi bagian tubuh kita yang paling rahasia dengan seseorang,
memberikan bagian tubuh kita yang paling tinggi privasinya. Jadi, kalau
kemudian ternyata orang itu mengkhianati kita, rasanya seolah-olah kita
mengalami kehilangan besar, merasa sangat dicurangi, sangat dikhianati.
Kita semua mencari cinta. Akan sungguh
mengerikan kalau yang kita dapat ternyata tidak lebih dari sekedar seks atau
romantisme, bahkan, senikmat apapun seks itu waktu itu, pada akhirnya, kita
akan merasa hampa, dikhianati, dan benar-benar sakit dan pahit. Ada banyak hal
yang bisa diberikan oleh cinta daripada yang bisa diberikan oleh seks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar