Menjalin relasi dengan seseorang yang kita
cintai, tentu saja kita menginginkan relasi itu menjadi sebuah relasi yang
membahagiakan; aku bahagia, dia juga bahagia. Yah, idealnya, sebuah relasi
memang memperkuat pribadi kita secara psikis. Cinta adalah kebutuhan dasar
manusia, tiap orang butuh dicintai dan juga butuh mencintai, dan relasi adalah
tempatnya. Lalu, bagaimana caranya kita membangun relasi yang membahagiakan
itu?
1. Saling memahami
Kamu dan pacarmu
belajar saling memahami, memahami sudut pandang (cara berpikir), memahami apa
yang disukai atau tidak disukai, perasaannya, keinginannya.
2. Mengadakan komunikasi
yang baik
Komunikasi yang
efektif adalah komunikasi yang jelas, terbuka, asertif, dengan didukung oleh
kesediaan mendengarkan. Belajarlah untuk mampu bicara secara asertif, yaitu
berterus-terang menyampaikan bagaimana perasaanmu, pendapatmu, atau
ketidaksetujuanmu terhadap sesuatu hal (misalnya ketidaksetujuanmu terhadap apa
yang telah dilakukan pacarmu). Komunikasi yang asertif adalah jalan untuk
menyelesaikan konflik. Belajarlah juga untuk menjadi pendengar yang baik. Komunikasi
menjadi efektif ketika kamu dan pacarmu sama-sama merasa didengarkan, dihormati
saat berbicara.
3. Saling percaya
Kamu percaya pada
pacarmu, dan kamu sendiri bisa dipercaya. Kalian berdua mampu menjaga komitmen
bersama, dan tidak melakukan sesuatu yang mengkhianati kepercayaan satu sama
lain.
4. Saling menerima
Cinta berarti
kalian sungguh-sungguh menghargai pribadi satu sama lain. Ini berarti kamu mau
menghargai sudut pandangnya, mengizinkan dia mempunyai cara pandang yang
berbeda denganmu, dan menghargai keinginannya. Kamu menerima dia dengan
kelebihan dan juga kelemahannya tanpa mengolok-oloknya atau merendahkannya. Meskipun
begitu, saling menerima tidak berarti kamu harus selalu setuju terhadap
pendapatnya.
5. Menjaga
keseimbangan antara logika dan perasaan.
Baik kamu maupun
pacarmu, sama-sama bertindak menggunakan pikiran dan perasaan secara seimbang.
Kamu tidak membiarkan dirimu dikuasai oleh emosi, tapi juga tidak membiarkan
dirimu bertindak semata-mata dengan logika tanpa memperhitungkan perasaan.
6. Tidak memaksa,
mengancam, atau melakukan bentuk kekerasan lain.
Kalian selalu
berusaha untuk mencapai kesepakatan. Ketika mempunyai keinginan, menggunakan
cara membujuk, bukan memaksa atau bahkan menggunakan kekerasan. Ini semua
karena karena ada rasa menghormati. Saat
bertentangan dan marah, mengendalikan
diri dan tidak mengeluarkan kata-kata yang menyakiti, merendahkan, atau
mempermalukan.
Sebuah relasi yang sehat ditandai dengan :
Individualitas
Maksudnya yaitu, kamu dan dia,
masing-masing tetap menjadi diri sendiri dengan segala keunikannya. Perasaan
diterima dan dicintai apa adanya membuat kalian masing-masing merasa berharga
dan kemudian merasa nyaman, percaya diri dan berani menjadi diri sendiri. Dia
nyaman menjadi dirinya, dan kamu nyaman menjadi dirimu.
Dia nyaman menjadi dirinya, kamu nyaman
menjadi dirimu.
|
Membangun
relasi yang sehat dan membahagiakan
membutuhkan usaha dari kedua pihak. Ada saat bahagia dan ada saat kecewa. Akan
tetapi, kamu dan pacarmu mesti
berjuang bersama untuk tetap menjaga elemen-elemen relasi di atas. Jika salah
satu tidak bersedia, atau jika relasi hanya dipaksakan oleh satu orang saja,
maka relasi itu sudah menjadi timpang, dan tidak akan membawa kebaikan
sebagaimana mestinya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar