THINK

THINK

15 Juni 2014

Aku Ingin Relasi yang Terbaik

Menjalin relasi dengan seseorang yang kita cintai, tentu saja kita menginginkan relasi itu menjadi sebuah relasi yang membahagiakan; aku bahagia, dia juga bahagia. Yah, idealnya, sebuah relasi memang memperkuat pribadi kita secara psikis. Cinta adalah kebutuhan dasar manusia, tiap orang butuh dicintai dan juga butuh mencintai, dan relasi adalah tempatnya. Lalu, bagaimana caranya kita membangun relasi yang membahagiakan itu?

1.    Saling memahami
Kamu dan pacarmu belajar saling memahami, memahami sudut pandang (cara berpikir), memahami apa yang disukai atau tidak disukai, perasaannya, keinginannya.

2.    Mengadakan komunikasi yang baik
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang jelas, terbuka, asertif, dengan didukung oleh kesediaan mendengarkan. Belajarlah untuk mampu bicara secara asertif, yaitu berterus-terang menyampaikan bagaimana perasaanmu, pendapatmu, atau ketidaksetujuanmu terhadap sesuatu hal (misalnya ketidaksetujuanmu terhadap apa yang telah dilakukan pacarmu). Komunikasi yang asertif adalah jalan untuk menyelesaikan konflik. Belajarlah juga untuk menjadi pendengar yang baik. Komunikasi menjadi efektif ketika kamu dan pacarmu sama-sama merasa didengarkan, dihormati saat berbicara.

3.    Saling percaya
Kamu percaya pada pacarmu, dan kamu sendiri bisa dipercaya. Kalian berdua mampu menjaga komitmen bersama, dan tidak melakukan sesuatu yang mengkhianati kepercayaan satu sama lain.

4.    Saling menerima
Cinta berarti kalian sungguh-sungguh menghargai pribadi satu sama lain. Ini berarti kamu mau menghargai sudut pandangnya, mengizinkan dia mempunyai cara pandang yang berbeda denganmu, dan menghargai keinginannya. Kamu menerima dia dengan kelebihan dan juga kelemahannya tanpa mengolok-oloknya atau merendahkannya. Meskipun begitu, saling menerima tidak berarti kamu harus selalu setuju terhadap pendapatnya.

5.    Menjaga keseimbangan antara logika dan perasaan.
Baik kamu maupun pacarmu, sama-sama bertindak menggunakan pikiran dan perasaan secara seimbang. Kamu tidak membiarkan dirimu dikuasai oleh emosi, tapi juga tidak membiarkan dirimu bertindak semata-mata dengan logika tanpa memperhitungkan perasaan.

6.    Tidak memaksa, mengancam, atau melakukan bentuk kekerasan lain.
Kalian selalu berusaha untuk mencapai kesepakatan. Ketika mempunyai keinginan, menggunakan cara membujuk, bukan memaksa atau bahkan menggunakan kekerasan. Ini semua karena  karena ada rasa menghormati. Saat bertentangan dan marah,  mengendalikan diri dan tidak mengeluarkan kata-kata yang menyakiti, merendahkan, atau mempermalukan.

Sebuah relasi yang sehat ditandai dengan :
Individualitas
Maksudnya yaitu, kamu dan dia, masing-masing tetap menjadi diri sendiri dengan segala keunikannya. Perasaan diterima dan dicintai apa adanya membuat kalian masing-masing merasa berharga dan kemudian merasa nyaman, percaya diri dan berani menjadi diri sendiri. Dia nyaman menjadi dirinya, dan kamu nyaman menjadi dirimu. 

  Dia nyaman menjadi dirinya, kamu nyaman menjadi dirimu.

Membangun relasi yang sehat dan membahagiakan membutuhkan usaha dari kedua pihak. Ada saat bahagia dan ada saat kecewa. Akan tetapi, kamu dan pacarmu mesti berjuang bersama untuk tetap menjaga elemen-elemen relasi di atas. Jika salah satu tidak bersedia, atau jika relasi hanya dipaksakan oleh satu orang saja, maka relasi itu sudah menjadi timpang, dan tidak akan membawa kebaikan sebagaimana mestinya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar