THINK

THINK

15 Juni 2014

Kita Belum Siap

Kita semua masih sama-sama muda. Kita tak pernah siap untuk menjadi orangtua di usia ini.

Sharing 1 :

“Aku sangat bodoh. Kupikir pacarku sungguh-sungguh mencintaiku. Tapi, setelah kami melakukan hubungan seks, dan aku mendapati diriku hamil, dia langsung pergi meninggalkan aku tanpa mempedulikan aku. Dia menghilang, hanya sempat meneleponku beberapa kali saja. Aku akhirnya harus menanggung semuanya sendirian. Aku dikeluarkan dari SMAku (padahal waktu itu hanya tinggal 3 bulan lagi aku ujian akhir karena aku sudah duduk di kelas 3), dan keluargaku melarikan aku ke kota lain untuk menutupi aib. Beruntung keluargaku masih mau menerima aku dan membantu merawat anakku.”


Sharing 2 :

 “Aku yakin sekali pacarku orang yang baik dan penuh tanggung jawab. Kami sudah berpacaran 3 tahun, kira-kira sejak awal kuliah. Suatu saat, waktu berkencan, secara tak sengaja kami berbuat lebih jauh. Kami ketakutan kalau-kalau aku hamil. Aku menanyakan kepadanya, apa yang akan kami lakukan seandainya aku hamil. Dia berkata bahwa menurutnya, kami berdua belum siap menerimanya, belum siap menikah dan punya anak. Aku tidak menyangka dia berkata bahwa seandainya aku hamil akibat hubungan seks tersebut, dia akan mencarikan obat untuk aborsi. Kupikir, kalau aku hamil, dia akan menerima calon anak kami, ternyata tidak. Alasannya, dia lebih memilih untuk menjaga perasaan mama-papanya (menjaga kehormatan keluarganya), dan merasa bahwa kami berdua belum siap untuk membesarkan anak, sehingga lebih baik aborsi. Beruntung sekali aku tidak hamil waktu itu. Tapi aku merasa kecewa dengan apa yang telah dikatakannya.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar